No Genduk No Cry

 

 

Pagi, mendapati jemariku masih dalam genggamanmu, sedang aku tak terbangunkan lagi

~ pesan terakhir genduk ~

 

Gak tau gimana caranya genduk masih bisa nulis pesan terakhir tersebut, kek Toro Sutiro aja deh udah tewas masih sempat ngadain konfrensi pers.

Hmm, baiklah.. ane sengaja turun ke bumi buat menjenguk blog yang sedang dalam keadaan sekarat ini atau lebih tepatnya modyar suri. Setelah melongok jeroan MrM [Mudeng ra Mudeng] ternyata kondisinya masih bagus, draft berserakan sekitar 78 tulisan. Gak jelas alasan apa sehingga genduk batal atau tidak berminat untuk menyelesaikan draft² tersebut. Setahu ane, genduk bukan tipe  penulis malas yang harus diberi motivasi dan didorong² sampe masuk jurang.

Bagi yang mengenalnya di FB pasti tahulah sepak terjangnya di sana, Genduk adalah penulis status yang produktif, dalam sehari minimal 6 status baru beredar. Jangan sepelekan, itu bukan status sembarangan, bukan status menye² yang ditulis remaja galau.. Genduk menulis status dengan pendalaman yang sama seperti menulis blog, lewat penelitian dan pemikiran yang tidak sekejap mata.

Ane ke sini tidak hendak memotivasi genduk agar menghidupkan kembali blog ini, karena ane sangat paham genduk tak pernah berhenti menulis. Tentang media yang dipilih dan bentuk tulisan bukanlah masalah, setiap orang punya iramanya masing². Genduk yang lebih tau hasrat menulisnya lebih terpacu di ruangan yang mana.

Bila seorang filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua.. Namun  tidak demikian dengan menulis, nasib terbaik adalah bila kita masih bisa menulis sampai umur tua. Setelah  menempuh puluhan tahun perjalanan hidup, betapa banyak pengalaman diri yang bisa dituliskan sebagai bekal belajar bagi yang lain, Insya Allah.

 

So, buat genduk.. ente mau hapdet ato kagak di sini bukan masalah.

klo blog MrM ini  modyar suri sampe lumutan juga ane maklum  

no Genduk no Cry

 

 

 

#semacam tulisan tamu dalam mengisi modyar suri-nya MrM